SEJARAH DESA CIKIDANG KECAMATAN CILONGOK KABUPATEN BANYUMAS

SEJARAH (ASAL-USUL )

DESA CIKIDANG

Dahulu kala, desa kita masih berupa hutan belantara, hanya ada beberapa gelintir manusia yang menempati daerah tersebut, itupun bukan orang asli penduduk sini.Konon kabarnya orang tersebut adalah pendatang dari luar daerah. Ada yang dari daerah timur, yang bias kami korek keterangannya dari orang terdahulu kita. Orang tersebut bernama mbah Raga, setelah meninggal beliau dimakamkan di pemakaman umum desa tepatnya di kopak I (satu).

Ada juga pendatang yang asalnya dari Jawa Barat, dia seorang dalang golek ( Kesenian Jawa Barat ) yang bernama Ki Sembang. Beliau adalah Sentara dari kerajaan Padjajaran yang diutus sang raja supaya mencari puteranya yang dibawa kabur oleh perampok.

Berbulan –bulan bahkan betahun-tahun Ki Sembang berkelana, namun tidak dapat menemukan sang putera raja Padjajaran tersebut. Didalam pencariannya beliau sambil mementaskan wayang golek. Akhirnya sampailah di daerah kami dan beliau menjadi dalang yang kondang (terkenal).

Kala itu daerah kami belum mempunyai nama walaupun sudah banyak penghuninya. Disuatu hari dikala Ki Sembang sedang mandi di sebuah sungai, dan sedang asyik-asyiknya dia melihat seekor kidang (hewan) turun ke sungai hendak minum. karena terkejut melihat orang sedang mandi, hewan tersebut melompat dan lari tidak jadi minum di sungai tersebut.

Saat itu juga Ki Sembang berkata dalam hati, karena daerah ini belum punya nama maka desa ini akan saya beri nama CIKIDANG, yang artinya CI = Sungai, sedangkan KIDANG = nama hewan yang baru saja melompat dan lari.

Setiap hari Ki Sembang terus berusaha mencari sang putera Raja Padjajaran. Di sebuah grumbul beliau melihat banyak hewan sedang memakan daun WARU yang muda, spontan mengucap daerah ini saya beri nama Grumbul Ciwaru .

Beliaupun tidak pantang menyarah tetap mencari dan tibalah disebuah grumbul, beliau tidak tahu arah sampai termangu-mangu ditepi sungai kuyuk, maka dalam hati beliau memberi nama Grumbul CIMANGU  yang sekarang terkenalnya grumbul PABRIK. Karena dikala itu ada sekelompok warga yang membuat pewarna kain batik yang bahannya dari tumbuhan TOM dengan istilah medel. Disitu dibuat bak besar yang digunakan untuk merendam pohon TOM menjadi NILA yang berwarna biru kehitaman.

Dengan adanya bak besar maka disitu terkenal daerah BAK yang bertempat di daerah usaha seperti pabrik sehingga nama grumbul CIMANGGU diganti menjadi grumbul PABRIK.

Karena waktu itu Ki Sembang tersesat maka beliau menyusuri sungai menuju ke selatan, dan beliau berhari-hari tidak makan dan minum sampai dia merasa lapar. Setelah sampai disuatu tempat beliau dalam hati menamakan grumbul tersebut adalah grumbul CILAPAR , yang artinya CI = sungai, sedangkan LAPAR = karena tidak makan.

Ki Sembang dalam berkelana sambil mementaskan wayang golek di tempat-tempat yang banyak penghuninya. Tidak lupa beliau memberikan nama-nama daerah yang baru saja dilewati.

Setelah beliau usianya sudah lanjut akhirnya beliau meninggal dunia di grumbul Cilapar dan dimakamkan dipemakaman umum, sampai sekarangpun ada nisannya.

 

Ditulis oleh : M Kusmantoro ( Eyang Kus)

Related Posts

Komentar